Nov 22, 2009

..::Youth Culture::..

Review film berdasarkan youth culture

Judul film : 3 Hari Untuk Selamanya

Pemeran : - Nicholas Saputra

- Adinia Wirasti

Sutradara : Riri Riza

Produser : Mira Lesmana (Miles)




Sinopsis :

Film ini bercerita tentang perjalanan dua orang saudara sepupu dari Jakarta menuju Jogjakarta untuk menghadiri pernikahan kakak perempuan dari Ambar ( Adinia Wirasti ). Misi utama mereka adalah mengantarkan seperangkat alat makan untuk malam Widodareni yang dipercayakan pada Yusuf ( Nicholas Saputra ) dengan ditemani Ambar.

Mereka mengalami petualangan dalam perjalanan mereka ke Jogja dengan bertemu beragam orang dari latar belakang yang berbeda dan mampir ke tempat-tempat menarik. Dan sepanjang perjalanan mereka berbagi cerita dan pengalaman dalam hidup mereka serta pandangan mereka dalam menyikapi hidup yang berujung pada kedekatan hubungan mereka.


Review dalam tataran youth culture

Dalam film ini ditampilkan beragam aspek gaya hidup yang ada dalam budaya anak muda. Mulai dari fashion, musik, drugs, seks bebas hingga pandangan mengenai hidup. Semua hal itu dikemas secara beruntun dan terkait satu sama lainnya sehingga mudah untuk ditarik kesimpulan satu pemahaman mengenai anak muda berdasarkan film ini.

Film ini berusaha menampilkan sampling sikap dan perilaku anak muda dan budaya youth culture dalam memandang beragam nilai-nilai hidup. Berikut aspek-aspek yang dapat terdapat pada film “3 Hari Untuk Selamanya”.


Fashion

Fashion yang ditampilkan dalam film ini menggambarkan identitas anak muda yang digunakan oleh Ambar ( Adinia Wirasti ) dan Yusuf ( Nicholas Saputra ). Ambar digambarkan sebagai perempuan muda yang mengikuti tren dengan berdandan, rok mini, tank-top, kalung manik-manik dan kacamata besar kemudian Yusuf digambarkan sebagai lelaki yang simpel dengan tampilan kaos oblong, celana jeans dan rambut gondrong.

Dari hal fashion tampak suatu upaya pembentukan identitas diri yang merupakan ciri-ciri anak muda. Ambar memvisualisasikan diri sebagai perempuan yang up to date dan Yusuf memvisualisasikan diri sebagai mahasiswa dengan rambut gondrongnya.

Hal ini adalah suatu youth culture yang dapat ditemui dimana saja dengan upaya-upaya yang dilakukan setiap perempuan muda dalam menyikapi perkembangan fashion dan mulai memperhatikan penampilannya. Untuk laki-laki memanjangkan rambut adalah keputusan yang diambil sebagai wujud pembuktian lepasnya diri mereka dari image anak sekolahan atau ABG. Keputusan ini kerap diambil saat mereka memasuki bangku kuliah dan sebagai wujud kebebasan anak muda dalam mengambil keputusan dalam hidupnya


Musik

Dalam film ini musik ditampilkan dalam wujud pergaulan Ambar yang digambarkan sebagai clubber dimana ia memiliki ‘partner in crime’ yang ditemuinya tiap kali dugem. Selain itu ia juga dekat dengan seorang musisi di Bandung yang merupakan band idolanya.

Dari sini terlihat bahwasannya musik menjadi salah satu pengaruh dalam youth culture dimana anak muda akan mengidentifikasikan dirinya masuk dalam golongan tertentu berdasarkan musik yang digemarinya serta menggunakan elemen-elemen yang ada disekitar music tersebut contohnya dalam cara berpenampilan, bersikap dan mengkonsumsi sesuatu.


Drugs

Drugs dalam film ini ditampilkan secara gamblang, Yusuf adalah pengkonsumsi ganja dan Ambar adalah pengkonsumsi obat penenang. Walaupun drugs bukan termasuk dalam aspek youth culture, tapi drugs adalah suatu wujud akibat dari youth culture dimana konsekuensi dalam kebebasan pengambilan keputusan yang dimiliki anak muda adalah sesuatu yang akan mereka terima dan jalani dalam memilih pergaulan.

Di film ini Nampak konsekuensi dari Ambar yang memilih pergaulan dalam dunia malam/clubbing dengan mengkonsumsi obat penenang saat ia clubbing dan Yusuf yang membeli ganja dari Erwin ( Agus Ringgo ) dengan cara mengerjakan tugas kuliah Erwin.


Sex

Sebagai salah satu penanda dalam perkembangan anak muda, sex dalam film ini ditampilkan dalam kapasitas anak muda dalam menyikapi hubungan antar lawan jenis. Di film ini terdapat beragam bentuk sikap dan perilaku mengenai sex dalam sudut pandang anak muda seperti Adin (Kakak Ambar) yang terpaksa menikah dengan kekasihnya karena terpergok ML ( making Love ) oleh orang tuanya. Kemudian Ambar yang berhubungan dengan musisi idolanya serta sikap permisif dari Ambar mengenai pernikahan kakanya adalah beberapa contoh penilaian anak muda dalam kaitannya tentang sex.


Pandangan hidup

Pandangan hidup yang dimaksud adalah pemikiran dan penilaian Ambar dan Yusuf sebagai anak muda dalam menghadapi problematika dan fenomena dalam hidup mereka diantaranya pemikiran mereka tentang pendidikan, affair ayah Ambar, pernikahan, dan agama. Pandangan hidup yang ditampilkan di film ini sangat adaptif sesuai dengan perkembangan zaman, munculnya sifat-sifat permisif atas hal yang masih dianggap tabu serta sikap acuh yang kerap melekat pada tokoh yang ada di film ini.



Oct 19, 2009

EROTIKA fenomena di abad 21

MIX AND MATCH FASHION

Seiring dengan kemajuan teknologi dan percepatan komunikasi serta Informasi memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi dari berbagai penjuru dunia. Hal ini memberikan pengaruh juga terhadap perkembangan dunia fashion. Salah satu indikator yang dapat dilihat adalah perkembangan dunia fashion anak muda. Akibat dari fenomena teknologi perkembangan dunia fashion anak muda begitu cepat.

Begitu banyak yang masuk dalam perkembangan tersebut diantaranya pengaruh dari musik , film, internet, majalah asing. Pengaruh-pengaruh tersebut memberikan dampak baik langsung maupun tak langsung dalam gaya berpakaian anak muda saat ini. Contohnya, berkembangnya celana skinny, berani memadupadankan warna-warna yang kontras, penggunaan pattern yang mencolok, dandanan style harajuku (style dari Jepang).



TRANSISI INDUSTRI MUSIK DARI ANALOG KE DIGITAL

Perkembangan dunia musik sangat cepat di era millenium, hal itu teraplikasi dalam tiap-tiap aspek yang ada dalam dunia musik baik itu industrinya, artisnya, albumnya, video klipnya maupun promonya. Dari beragam aspek yang berkembang salah satu aspek yang paling mencolok perkembangannya adalah transisi industri musik dari analog ke digital. Lagi-lagi kemajuan teknologi menjadi dalang dari evolusi ini, kemajuan teknologi di bidang computerize dan digitalize memberikan treatment yang sangat keras pada industri musik salah satunya berbeloknya penggunaan media musik dari yang dulu berupa persegi berbahan plastik dan berpita hitam kecoklatan atau yang populer kita sebut kaset menjadi ke arah format digital berupa file yang bernama MP3.

Di penghujung dekade pertama abad ke 21 ini, inovasi dan kreatifitas di bidang musik semakin berkembang. Setelah kita mengenal album format digital yang dikeluhkan pelaku musik karena membudidayakan dengan pesat pembajakan, sekarang kita mengenal istilah “jualan via RBT”. Ya, RBT singkatan dari kata Ring Back Tone suatu media baru bagi industri musik untuk berkembang dengan bekerja sama dengan industri komunikasi nirkabel atau provider seluler.

Kehadiran RBT menjadi suatu fenomena yang luar biasa dimasyarakat karena dianggap mampu mewakili kepribadian, perasaan, karakter seseorang berdasarkan lagu yang mereka pergunakan sebagai RBT di ponsel mereka. Selain itu RBT juga menjadi sebuah tolok ukur baru bagi pelaku musik ( artis ), sebagai contoh masih tersimpan dengan rapi di dalam rak memori otak kita mengenai fenomena alm.“MBAH SURIP” dimana beliau “meledak” popularitasnya karena lagunya berjudul “Tak Gendong” digemari masyarakat. Histeria tersebut berlanjut dengan penggunaan RBT lagu tersebut hingga mencapai jutaan orang. Entah apalagi yang akan terjadi di industri musik ke depannya namun evolusi yang dialami industri musik di era milenium sangatlah cepat dan dinamis mengikuti perkembangan teknologi.



FRANCHISING

Sebelum era milenium dimulai, franchising masih masuk kategori bahasa asing yang jarang dipergunakan dalam keseharian. Saat ini, franchising menjadi kosakata umum untuk sebagian orang, sebagian lagi mengenal waralaba dan dua istilah itu mengarah ke arti yang sama yaitu “beranak pinak dagang”. Ya, kata beranak pinak adalah salah satu kata yang mampu mewakilkan perkembangan dunia waralaba di Indonesia. Sebelum waralaba menjadi rujukan masyarakat Indonesia untuk menghabiskan uang mereka atau tepatnya sebelum era milenium hanya beberapa saja dari waralaba yang kita tahu. Umumnya waralaba pada era tersebut bergerak di bidang pangan dan daily need stockist alias beda’ alias toserba. Sebut saja Pizza hut, Wendy’s, kentucky Fried Chicken dan Fried Chicken-Fried Chicken lainnya serta stockist macam Indomart, Alfa, Sinar.

Setelah era milenium meletus seperti jerawat ABG puber, perkembangan waralaba mulai menanjak dan berjalan padat merayap seperti kemacetan tol porong saat weekend. Namun seiring berputarnya waktu perkembangan waralaba hingga saat ini mulai deras seperti arus jeram sungai songa. Begitu banyak franchise-franchise bertebaran dan menawarkan beragam produk yang menyasar beragam jenis kebutuhan masyarakat, tapi tetap saja stereotipe tak pernah lepas dari otak kiri kita hasilnya tetap saja berujung di pemenuhan salah satu daily needs yaitu pangan.

Mulai dari bakso kepala sapi, tela krezz, jamur krunchy, edam burger, kebab turki dan yang lainnya yang jika disebutkan akan memperlama proses upload artikel ini di blog kami. Warawara-labalaba tersebut menjamur seperti kedelai yang kebanyakan ragi alias tempe gembos alias menjes, seluruh waralaba itu bergerilya bak pasukan pangeran diponegoro saat melawan penjajah. Mereka tersebar di berbagai sudut kota mulai dari ruko-ruko hingga bersaing dengan penjaja gorengan keliling di pinggiran supermarket.

Dengan pesatnya perkembangan tersebut menjadikan waralaba sebagai suatu media bagi masyarakat untuk menggondol titel ENTERPRENEUR atau sekedar mengikuti euforia yang sedang terjadi. Namun tetap saja waralaba merupakan suatu wahana untuk mengembang-biakkan lapangan kerja bagi masyarakat indonesia dan menggerakan kembali roda perekonomian Indonesia.



BANGKITNYA TRANS TV

STAGNASI adalah salah satu kata yang mampu mewakilkan perkembangan dunia pertelevisian swasta di Indonesia, sinetron, berita, tayangan olahraga hingga masak-memasak menjadi menu wajib stasiun televisi swasta sebelum akhirnya muncul stasiun televisi swasta bernama TRANS TV. Tayangan yang variatif yang ditawarkan TRANS TV memperlebar pandangan kita mengenai televisi dan menambah durasi waktu kita untuk menghabiskan waktu memandangi layar kaca di rumah kita. Pergerakan TRANS TV dalam memfasilitasi masyarakat Indonesia untuk membunuh waktu senggang maupun mencari informasi sangatlah dinamis bila dibandingkan dengan satsiun televisi lainnya.

Memang TRANS TV bukan pelopor di bidang reality show, namun kepekaannya dalam membaca AIO masyarakat indonesia mampu memberikan mereka ramuan ajaib yang tepat sehingga TRANS TV mampu menghasilkan “jamu-jamu” yang dibutuhkan masyarakat Indonesia untuk menyegarkan pikiran mereka dengan menonton televisi. TRANS TV semakin “menggila” setelah mengakuisisi TV 7 dan merubah namanya menjadi TRANS7 dan TRANS TV menggelembungkan diri menjadi TRANS CORP.

Begitu banyak fenomena yang mampu dihasilkan TRANS CORP di peta wawasan masyarakat. Beragam acara variety show dan reality show menjadi “striker” yang produktif dalam mencetak gol. Acara-acara yang ditayangkan TRANS CORP sering menjadi topik pembicaraan masyarakat. Semisal, termehek-mehek, oper van java, jejak petualang, extravaganza, ceriwis, wisata kuliner dengan pak bondan dan masih banyak lagi. Acara-acara tersebut tentu saja melambungkan nama TRANS CORP.

Fenomena lain adalah sistem marketing dan manajemen dari TRANS CORP yang di-branding sedemikian rupa sehingga mampu membius banyak fresh graduate untuk bergabung dengan mereka. TRANS CORP sukses dalam melakukan positioning di masyarakat sebagai stasiun televisi swasta yang paling dinamis dan inovatif dalam tayangan televisinya. Invasi TRANS CORP tidak berhenti begitu saja, saat ini seperti yang kita tahu baru saja TRANS CORP meresmikan taman hiburan indoor terbesar di asia, TRANS STUDIO di makassar. Hal ini menjadi bukti bahwa TRANS CORP bersungguh-sungguh dalam memenuhi kebutuhan entertaiment masyarakat indonesia.

DISTRO – CLOTHING LOKAL

Adalah sebuah terobosan yang menikung industri pakaian saat ini, suatu “pandemik” yang meluas di dunia anak muda. Walaupun awal fenomena ini bermula di akhir tahun 90-an, namun proses perkembangannya bergulir cepat di era awal milenium baru. DISTRO yang dulunya merupakan usaha kecil dan bersifat lokal kini menjadi sebuah usaha berkapasitas mass production dan percabangan jalur distribusi yang mengakar ke berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri.

Saat ini, banyak anak muda yang memilih untuk menggunakan produk-produk clothing lokal daripada produk luar. Pertimbangannya, selain desain tentu saja harga yang masih terjangkau bila dikomparasikan dengan produk luar. Salah satu faktor pendukung berkembangnya industri ini ya mau tidak mau kita harus mengarahkan jari telunjuk kita pada kemajuan teknologi dan pesatnya arus informasi. Dari dua hal tersebutlah mampu menghantarkan industri ini ke masa ke-emasannya saat ini.

Transformasi infrastruktur dari industri inipun juga mengalami perkembangan, dari yang dulu hanya membuka gerai di salah satu rumah owner-nya sampai saat ini berani membuka gerai di mall (three second, greenlight ), membuka website, online shop dan yang tergila toko berjalan ( airbus one – airplane ). Industri inipun juga bersaing ketat antar pemain yang berujung pada perang branding antar clothing yang saling berusaha menampilkan produk-produk yang merepresentasikan attitude dari anak muda. DISTRO juga merupakan salah satu bentuk evolusi yang mampu memberikan impact paling besar pada gaya hidup anak muda jaman sekarang terutama dari segi penampilan. Hal ini juga yang memberikan pengaruh perkembangan fashion di Indonesia.

CONCLUSION :

Dari beberapa fenomena di era milenium baru saat ini, dapat ditarik satu benang hijau bahwa terdapat elemen-elemen yang mampu menggerakan roda gaya hidup manusia pada umumnya. Elemen-elemen itulah yang menjadi biang kerok, kambing hitam, dalang, bidan, koki dan tukang-tukang lainnya dalam memproduksi beragam produk maupun pemikiran yang menggiring masyarakat untuk mengubah gaya hidup mereka ke arah yang sesuai dengan euforia yang terjadi di masyarakat itu sendiri. Suatu euforia yang muncul tanpa disadari karena beriringan dengan evolusi kebutuhan manusia ke arah yang lebih kompleks dan transparan.

Kemajuan teknologi dan percepatan informasi. Dua elemen kehidupan inilah yang menjadi bahan utama perkembangan gaya hidup masyarakat saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi memberikan impact yang sangat besar dalam kehidupan manusia di bumi ini. Mesin uap, komputer, internet adalah sebagian contoh kecil dari berjuta-juta teknologi yang telah ditemukan manusia dan teknologi itu sendiri yang telah menggiring masyarakat pada umumnya dan manusia pada khusunya ke arah gaya hidup yang kompleks. Teknologi membuat manusia menambahkan beragam kebutuhan baru di strata-strata piramida aktualisasi diri.

Hal ini juga didukung penuh percepatan informasi yang merupakan hasil primer dari sebuah teknologi. Dengan derasnya arus informasi, manusia mampu meng-up grade diri mereka sesuai kondisi dan kebutuhan mereka. Dari sinilah kemampuan manusia dalam beradaptasi berkembang pesat menyesuaikan tuntutan hidup dan kebutuhan mereka yang pada akhirnya terfermentasi menjadi satu gaya hidup baru di era manusia modern.


Sep 15, 2009


Kami Hadir Untuk Melayani Waktu Terdesak Anda..
Kami buka Sesukamu

Sep 14, 2009

Daily in Life Of " Ika Febriana"

Pada tugas "DILO" kali ini kami mengamati keseharian dari salah satu target audience deodorant rexona teens. pengamatan ini kami lakukan untuk dapat memasuki ranah pribadi target audience dari rexona teens. karena ranah pribadi ini yang tidak bisa di masukin oleh sembarang orang. berikut cerita keseharian target kami, yaitu ika febriana.


Pada hari jumat, tepatnya tanggal 11 September 2009, Ika bangun tidur pukul 04.30 wib. Dan setelah benar – benar sadar, Ikapun segera mengambil air wudhu dan sholat subuh. Ika memakai mukena bermerk Amanda. Setelah sholat Subuh, Ika melanjutkan pembelajarannya yang sempat di tunda pada saat malam harinya. Baginya, belajar setelah Subuh lebih mudah dari pada malam harinya. Dalam pembelajarannya, Ika memakai peralatan dari Faber-Castel.

Kegiatan yang selanjutnya adalah mandi pagi. Peralatan mandi yang ia gunakan adalah Shampo Clear, pembersih muka Pons, pasta gigi Pepsodent dan sabun madi Lux. Setelah mandi pagi, Ikapun bersiap – siap untuk berangkat ke sekolahnya, SMA 5. Ika mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 warna merah dengan hati – hati.

Sepulang sekolah, tepatnya pukul 14.10 wib, Ika pulang sekolah dan Shalat Dzuhur di rumahnya. Setelah Shalat Dzuhur, aktifitas yang sungguh tidak terduga adalah menservice sepeda motor. Untuk wanita, mungkin sangat jarang sekali ada yang mau menservice kan sepeda motornya sendiri. Servicepun selesai pada pukul 15.00 wib. Ikapun langsung bergegas pulang dan Shalat Ashar pada pukul 15.25 wib.

Setelah mandi, Ika berkumpul bersama teman – temannya. Ika merencanakan untuk buka puasa bersama teman – temannya. Iapun keluar dengan mengenakan kaos Super T, dan celana Roxy. Ikapun berjalan – jalan hingga pukul 21.00 wib. Setelah saesampainya di rumah, Ika mencuci mukanya dengan Ponds, dan menyikat gigi menggunkan pasta gigi Pepsodent.

Akan tetapi, sebelum tidur Ika masih menyempatkan untuk bermain komputer dan browsing di internet. Ia membuka Google dan Wikipedia. Setelah bosan membuat tugas sekolah, Ikapun On Line Facebook. Jam menunjukkan pukul 21.55 wib, Setelah lelah menatap komputer, Ika berbaring sembari ber-sms. Tak lupa pula Ika membaca komik sembari menunggu sms balasan.

Pada pukul 22.10 wib,ikapun terlelap bersama kasur, bantal dan gulingnya hingga esok harinya.

Sep 13, 2009

Men's Biore Strategic Planning


Begitu banyak produk baru yang muncul setiap harinya dan ingin mencuri hati setiap konsumennya, tak terkecuali produk produk kebersihan. Di dalam kehidupan ini, kita tidak bisa dipisahkan dengan urusan kebersihan tubuh. Begitu banyak merk yang ada di pasar menawarkan produk tentang kebersihan tubuh. Biore merupakan salah satunya. Biore merupakan produk dari PT. KAO Indonesia.

Para pria dulu kurang merawat kebersihan wajahnya karena dianggap masalah perawatan wajah adalah dunia wanita. Tetapi seiring berkembangnya jaman, para pria mulai memperhatikan kebersihan wajahnya. Pangsa pasar ini dimanfaatkan PT. KAO untuk mengembangkan produknya melalui brand Biore. Lalu, keluarlah merk Men’s Biore, dimana PT. KAO dengan giat menggarap pasar pria yang mulai memperhatikan kebersihan tubuhnya.

Men’s Biore memiliki brand yang kuat tetapi akhir-akhir ini mulai banyak tekanan dari brand-brand kompetitor. Baik itu dari Nivea for Men, Gatsby for Men, bahkan banyak kalangan pria menggunakan merk yang diperuntukkan bagi wanita. Akhirnya brand Biore mengeluarkan produk baru yaitu Men’s Biore Black White Double Scrub. Produk baru ini mengunggulkan 2 zat aktif. Membersihkan kulit secara menyeluruh dari kotoran, kelebihan minyak dan keringat. Busa yang ‘creamy’ menjadikan kulit tidak terasa kering dan kasar. Mengangkat sel kulit mati dan kusam, wajah terlihat lebih cerah. Kulit wajah tetap sehat dengan sensasi segar yang nyaman.



Identifikasi Masalah

  1. Munculnya kompetitor yang mengkomunikasikan keunggulan produk mereka.
  2. Berkurangnya loyalitas konsumen terhadap produk.
  3. Media komunikasi yang digunakan kurang efektif.

Batasan Masalah
  1. Tingginya harga broduk di banding dengan kompetitor.
  2. Jalur distribusi yang kurang merata di kota kecil.
  3. Strategi pemasaran kompetitor yang lebih menarik.

Rumusan Masalah
Bagaimana menyusun strategic planning men’s biore yang efektif dan efisien agar tercipta kembali loyalitas konsumen.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup perancangan strategic planning ini adalah konsumen Men’s Biore dengan spesifikasi media sesuai dengan target audience.

Tujuan
  1. Meningkatkan loyalitas konsumen.
  2. Meningkatkan penjualan produk.
  3. Memberikan edukasi tentang kebersihan wajah pria.

Tinjauan Pustaka

Perilaku Konsumen

Motivasi dan strategi pemasaran

Sebuah kepentingan akan sebuah prilaku konsumen membawa dampak yang besar terhadap keputusan konsumen untuk membeli. Teori - teori motivasi yang dapat dimanfaatkan untuk strategi pemasaran berupa sebuah segmentasi yang tepat, serta positioning yang jelas.

Para pemasar bisa menggunakan teori motivasi maslow atau hirarki kebutuhan sebagai dasar untuk melakukan sekmentasi pasar. Mativasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidak nyamanan antara apa yang seharusnya dirasakan dengan apa yang sesungguhnya dirasakan.

Gaya Hidup

Memahami kepribadian tidaklah lengkap jika tidak memahami konsep gaya hidup. Gaya hidup adalah konsep yang lebih baru dan lebih mudah terukur diban­dingkan kepribadian. Gaya hidup didefinisikan sebagai pola di mana orang hidup dan menggunakan uang dan waktunya. Gaya hidup mencerminkan pola konsumsi vang menggambarkan pilihan sese­orang bagaimana dia menggunakan waktu dan uang.

Gaya hidup berbeda dengar kepribadian. Kepribadian lebih menggambarkan karakteristik terdalam yang ada pada diri manusia. Sering juga disebut sebagai cara seseorang berpikir, merasa dan berpersepsi. Walaupun kedua konsep tersebut berbeda, namun gaya hidup dan kepribadian saling berhubungan. Kepribadian merefleksikan karakteristik internal dari konsumen, gaya hidup menggambarkan manifestasi eksternal dan karakteristik tersebut, yaitu perilaku seseorang. Seorang konsumen yang memilik kepribadian pemberani mungkin lebih menyukai kegiatan atau hobi yang menantang alam, sementara seseorang yang kurang pemberani mungkin lebih memilih kegiatan yang risikonva lebih kecil seperti bermain bulu tangkis.

Gaya hidup seringkali digambarkan dengan kegiatan, minat dan opini dari seseorang Activity, Interest, Opinion). Gava hidup seseorang biasanya tidak permanen dan cepat berubah. Seseorang mungkin dengan cepat mengganti model dan merek pakaiannya karena menyesuaikan dengan perubahan hidupnya.



Konsep perencanaan

Target Audience:

1. Laki-laki

2. Usia 19 – 35 tahun

3. Urban & Sub Urban

4. SES B, C+

5. Pendekatan AIO,

Activity : Aktifitas tinggi. Kuliah / Bekerja

Interest : Olahraga, Petualangan, berminat pada kegiatan-kegiatan outdoor.

Opinion : Peduli akan penampilan, menjaga kebersihan tubuh.

Target segmen yang dituju berdasarkan umur :

19 tahun – 35 tahun

Bila dibagi sesuai dengan siklus umur terbagi menjadi dua yaitu :

Dewasa awal ( 19 tahun - 24 tahun )

Dewasa lanjut ( 25 tahun – 35 tahun )

Bila dibagi secara ekonomi target segmen terbagi menjadi yaitu :

Usia 17-23 tahun : Masa transisi

Usia 24-30 tahun : Masa pembentukan keluarga

Usia 31-40 tahun : Masa peningkatan karir

Karakteristik segmen dewasa

Seseorang dinyatakan dewasa jika dia sudah mengalami perubahan-perubahan biologis. Menurut konsep ini manusia dianggap dewasa apabila sudah berumur 17 tahun. Pada usia ini pada umumnya orang tua mulai mengizinkan anaknya untuk merokok, berpacaran, ataupun mewakili keluarga dalam mengambil keputusan, namun begitu belum cukup dewasa untuk mandiri.

Secara ekonomi, seseorang dianggap dewasa jika ia sudah memiliki pekerjaan, sebagian langsung bekerja pada saat tamat SLTA/sejenisnya (yaitu antara umur 18-20 tahun), dan sebagian lagi telah meraih gelar sarjana (antara umur 24-27). Pada usia ini dianggap sudah dewasa apabila sudah bisa membiayai hidupnya sendiri.


Analisa SWOT

STRENGHT

WEIGHT

RATING

SCORES





Perusahaan terkemuka

0.25

2

0.5

Jalur distribusi kuat

0.15

1

0.15

memiliki 3 varian dengan 3 segmen berbeda

0.15

1

0.15









JUMLAH

0.55



TOTAL



0.8





WEAKNESS

WEIGHT

RATING

SCORES





Harga tinggi

0.25

2

0.5

Pengemasan produk standar

0.2

1

0.2

JUMLAH

0.45



TOTAL

1


0.7





Strenght - Weakness



0.1





OPPORTUNITY

WEIGHT

RATING

SCORES





brand yang sudah dikenal baik oleh masy.

0.25

1

0.25

kecenderungan perilaku konsumen

0.2

2

0.4

positioning yang kuat

0.2

2

0.4


0.65


1.05









THREAT

WEIGHT

RATING

SCORES





kompetitor mulai menyasar segmen yang sama

0.1

2

0.2

munculnya kompetitor baru

0.05

1

0.05

strategi promosi kompetitor lebih menarik

0.15

3

0.45





JUMLAH

0.3



TOTAL

0.95


0.7





Opportunity-Threat



0.35





Strategic Planning

Melihat dari hasil analisis SWOT, dimana didapatkan stategi “Agresif”.

Target market dari Men’s Biore sudah cukup jelas dan tepat, hanya saja upaya promosi yang dilakukan kurang menyentuh target marketnya. Hal ini dapat menjadi satu ancaman besar ketika produk kompetitor mulai melakukan tidakan agresif dengan mendekatkan diri ke target marketnya. Oleh sebab itu, Men’s Biore tidak boleh hanya diam, Strategi menyerang ke target market adalah satu cara mendekatkan diri ke target marketnya.

Audiens dari produk ini adalah pria yang tinggal di kota, dengan golongan ekonomi B, C+. dimana gaya hidup mereka sudah perduli akan penampilan. Begitu pula dengan jiwa mereka yang mulai beralih dari masa remaja ke masa dewasa. Dalam hal ini, Men’s Biore akan lebih memfokuskan dalam hal membuat sebuah strategi yang langsung mendekat terhadap target marketnya, sehingga tercipta positioning dari target marketnya bahwa produk ini sangat kuat serta mengerti betul siapa target marketnya. Sehingga tercipta sebuah loyalitas terhadap produk ini.

Mengingat Positioning dari Men’s Biore sangat kuat, maka strategi yang perlu di lakukan berupa reminder saja. Hal ini bertujuan agar Men’s biore tidak tergerus oleh kompetitor baru.

Berikut adalah beberapa strategi yang mampu secara efektif membidik hati si target audience :

1. Pemasangan iklan pada Majalah pria dewasa

2. Iklan di website

3. Iklan TV

4. Media luar ruangan (Billboard, banner, new media)

5. Aktivitas Below the Line yang lebih mendekatkan brand di benak konsumen.

Selain strategi iklan diatas, pada saat weekend atau hari libur, tempat target audience menyalurkan hobi mereka dapat dijadikan sasaran untuk meletakkan media strategi event support dari men’s biore ini. Sebagai contoh, target senang touring ke satu kawasan wisata di luar kota, maka dapat dibuat satu event yang mengajak mereka untuk mengunjungi suatu kawasan, serta membuat event support Men’s biore pada tempat tempat tujuan mereka, semisal Kawasan Tanjung papuma, Watu ulo, Pantai Plengkung, Bali, dll.

Contoh aktvitas Below the Line dimana Produk Men’s Biore mensponsori event olahraga yang berkotor-kotor. Sehingga manfaat dari poduk pun langsung bisa dirasakan konsumen. Setelah berkotor-kotoran langsung bisa dibersihkan dengan Men’s Biore.

Keseluruhan materi strategi komunikasi tersebut dapat menciptakan loyalitas terhadap suatu produk. Karena produk ini dapat mengerti dan mendukung akan hobi dari target marketnya, serta produk ini dapat menjadi satu bagian dari aktifitas mereka.




Followers